Kampus Tak Lagi Sesuai dengan Maknanya Oleh : Nur Malasari Dalam buku Sekolah Itu Candu dikutip "sekolah sudah mati" (hal 105) Memaknai kalimat tersebut memunculkan banyak pandangan dan salah satunya memang benar hari ini sekolah ataupun bangunan-bangunan mulai dari yang tidak bertingkat sampai yang bertingkat sebagian besar menyalahi maknanya. pernyatanyaan kemuadian muncul kenapa demikian? Sekolah ataupun kampus sudah sangat terlalu sering disesali tapi pada waktu yang bersamaan sekolah sangat didambakan dan harus ada karena dibutuhkan, akan tetapi hari ini dan seterusnya sekolah akan menjadi bawahan oleh sistem yang tidak lain diciptakan oleh manusia itu sendiri.
Postingan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
camping satu tenda oleh : Nur Malasari Tidak pernah terbayang bahwa aku akan sampai pada tahap ini. Bertemu dengan orang yang tidak pernah kukenal sebelumnya dan yang sangat mengharukan mereka adalah senior-seniorku yang sangat peduli dan sayang. Bukannya ingin sombong karen9a diantara junior-juniornya hanya akulah yang paling dekat dengan mereka dan bukannya aku tidak bangga karena aku tidak meminta tapi dengan alur yang tak terduga aku bisa mengukir sejarah dan cerita bersamanya. pernah suatu ketika kami berlibur pergi ke malino camping katanya pergi refresh otak pusing dengan masalah, yah kami merencanakannya dan kami benar-benar pergi meski sempat hampir gagal karena beberapa kendala waktu itu. Tiba disana sekitar jam 12 malam kami 8 orang lengkap 4 prempuan dan 4 laki-laki, meski cuaca dalam keadaan hujan tapi kami sangat menikmati laki-laik pasang tenda prempuan main Uno, hhahh nanti tenda selesai dipasang baru sebagian kami bergerak untuk masak dan sebagian lagi main uno
Rindu Ayah yang Bisu
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Rindu Ayah Oleh :Nur Malasari Laki-laki yang sangat kami segani, laki-laki yang mendidik sangat disiplin, tidak kenal anak perempuannya ataupun anak laki-laki nya, cara mendidiknya tetap sama Kami diajarkan berpegang teguh pada prinsip bahwa semuanya bisa dikerjakan selama kau yakin dan mau bertindak, bukan banyak mengeluh. Ayah selalu mengajarkan bahwa kelemahan itu datang dari diri sendiri dan begitupun sebaliknya kekuatan terbesar pun datang dari diri sendiri. Di waktu kami kecil dia selalu mengajarkan akan kesolidan kami bersaudara apapun yang terjadi kami tidak boleh bertengakar apapun alasannya, kami 3 bersaudara namun kami punya keegoisan tersendiri dimana kami tidak pernah bisa akur, saya tertua dari mereka dan tanpa saya sadari dikala itu saya yang paling egois diantara mereka. sebagai seorang kakak saya tidak mau kalah dari mereka dan yang kami takutkanpun terjadi. Sewaktu-watu ayah tahu akan pertengkaran kami dan benar-benar membuat ayah murka, kami kena konsekuensi dan ha
impian yang terbang bersama doa2-Nya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Berdamai Atas Nama Perbedaan
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Hidup Damai Diantara Perbedaan Oleh: Nur Malasari Disaat masih belia semua orang masih berproses mengenali segala sesuatunya Mulai memilah yang mana menyenangkan dan menjengkelkan, mulai mencerna rasa manis, pahit dan berbagai rasa lainnya. Lalu menginjak usia lebih lanjut sudah balig, dikenalkan hal baik dan hal buruk Dibolehkan ini namun dilarang yang itu. Usia semakin menanjak mulai timbul pertanyaan demi pertanyaan , nalar kritis mulai pelan-pelan. Mendapati berbagai keadaan dengan rasa yang berbeda, meningkatkan akal berpikir semakin keras. Dari melihat, membaca sampai mengalami suatu keadaan yang baru disadari bahwa setiap saat adalah suatu keadaan yang kemudian dicerna satu persatu. Mulai menyimpulkan bahwa keadaan yang terjadi segalanya adalah suatu perbedaan dan opjeknya tetap saja masih mereka yang ada. Namun ada sesuatu yang unik, muncul pertanyaan kemudian "dunia yang sangat luas yang tidak diketahui dimana ujungya. Disela kehidupan ini mengapa harus ada pertikaian a